JAMBI, Indoline.id – Rumah seorang wartawan di Kabupaten Batanghari berinisial Rudi, dibobol maling. Akibat kejadian tersebut, uang puluhan juta milik korban raib.
Kejadian ini pada Senin (12/9/2022) subuh. Saat kejadian, korban sedang tertidur pulas. Korban baru menyadari menjadi korban pencurian pada pagi harinya.
Kepada Indoline.id, Rudi mengatakan, kejadian berawal pada Minggu (11/9/2022) malam ia menghadiri acara pelantikan pengurus Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Merangin. Kemudian ia bersama rombongan kembali ke Kabupaten Batanghari.
Korban tiba di rumah yang beralamat di jalan Gajah Mada, Lorong Setia, RT 03/RW 01, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari sekitar pukul 03.00 WIB.
Begitu tiba di rumah, ia langsung meletakkan dompet dan tas handbag berisi uang di meja tamu. Kemudian meletakkan handphone di meja komputer. Kemudian Korban tidur.
Saat itu, cuaca sedang hujan deras. Saat hendak tidur, korban sempat mendengar suara aneh dari ruang tamu. Korban juga sempat memeriksanya, namun ia tidak curiga kalau ada pencuri masuk.
“Saya keluar cek ruangan tamu dan membuka gorden jendela melihat keluar, tapi tidak ada orang satupun. Tapi saat itu saya tidak berfikir untuk melihat kunci jendela ataupun depan pintu,” kata Rudi.
Setelah merasa aman korban kembali masuk kamar dan tidur pulas sampai pagi.
Baru pada pagi harinya, sekitar pukul 06.15 WIB, korban dibagunkan oleh kedua anak perempuannya meminta antar ke sekolah. Usai terbangun, korban yang hendak mengambil rokok di meja tamu terkejut. Pasalnya, rokoknya di atas meja sudah tidak ada dan terlihat banyak kartu yang awalnya di dalam dompet berserakan diatas kursi. Sementara dompet sudah tidak terlihat di atas meja.
Merasa ada yang tidak beres, korban langsung memeriksa tas Hanbag yang berisi uang pecahan seratus dan lima puluh ribuan dengan nilai puluhan juta. Namun semua uang tersebut sudah raib.
“Saya cek sudah kosong. Saya langsung menuju jendela dan melihat jendela sudah terbuka, kuncinya rusak dan tas pakaian, handpone serta casan tidak ada di ruangan,” ungkapnya.
Akhirnya korban memutuskan untuk tidak menghantar anak – anak sekolah. Korban pada pagi itu meminta bantuan salah satu tetangga untuk mengantar anak pergi sekolah dan langsung menelpon isteri untuk pulang ke rumah.
Sebab istri korban sudah sejak subuh pergi mengajar di Kecamatan Maro Sebo Ulu. Istri korban juga mengaku tidak tahu kalau rumahnya telah kemalingan.
” Awalnya saya tidak tahu, saya kira kartu berserakan itu karena dompet suami saya basah kehujanan semalam. Saya dijalan ditelpon suami kalau rumah semalam disatroni maling,” ungkap Sari, istri korban.
Setelah memastikan ia menjadi korban pencurian, Rudi kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Batanghari. Sebelum membuat laporan, pagi itu Korban telah menghubungi langsung Kapolres melalui via telepon.
Anggota kepolisin langsung mendatangi TKP. Tim juga langsung melakukan identifikasi, sekaligus telah mengantongi yang diduga sidik jari pelaku. (Hrd)